Kamis, 23 Oktober 2008

Al Quran dan IPTEK

Sebagian orang yang rendah pengetahuan ke-islamannya beranggapan bahwa Al Quran adalah sekedar kumpulan cerita-cerita kuno yang tidak mempunyai manfaat yang signifikan terhadap kehidupan modern, apalagi jika dikorelasikan dengan IPTEK saat ini.

Al Quran menurut mereka cukuplah dibaca untuk sekedar mendapat pahala bacaannya, tidak untuk digali kandungan ilmu di dalamnya. Apalagi untuk dapat menjawab permasalahan-permasalahan dunia modern dan diterapkan dalam segala aspek kehidupan, hal itu adalah sesuatu yang nonsense.

Anggapan-anggapan di atas merupakan indikasi bahwa orang tersebut tidak mau berusaha untuk membuka Al Quran dan menganalisis kandungan ayat-ayatnya. Oleh karenanya, anggapan tersebut sangat keliru dan bertolak belakang dengan semangat Al Quran itu sendiri.

Bukti-bukti di bawah i

ni menunjukkan yang sebaliknya :
¨ Bahwa wahyu yang pertama diturukan Allah SWT kepada Nabi-Nya Muhammad SAW adalah perintah untuk membaca atau belajar (Q.S 96:1-5) dan menggunakan akal, bukan perintah untuk shalat, puasa atau zikrullah. Demikian tinggi hikmah turunnya ayat ini, menunjukkan perhatian islam yang besar terhadap ilmu pengetahuan.
¨ Bahwa Allah SWT mengangkat manusia (Adam AS) sebagai khalifah-Nya di muka bumi dan bukan para malaikat-Nya sebab adanya ilmu pengetahuan (Q.S 2:31-22). Dengan kelebihan ilmu pengetahuan itu, Allah SWT memuliakan Adam AS sehingga memerintahkan para malaikat-Nya untuk bersujud kepada Adam AS.
¨ Manusia yang memiliki derajat paling tinggi di sisi Allah SWT adalah manusia yang memiliki iman dan ilmu (Q.S 58:11). Mengapa? Karena iman membawa manusia kepada ketinggian di akhirat (fi akhirati khasanah), dan ilmu membawa manusia kepada ketinggian di dunia (fi dunya khasanah).
¨ Syarat manusia yang berhak diangkat menjadi pemimpin dalam Islam ada dua hal, yaitu : ilmu yang tinggi dan fisik yang sehat (Q.S 2:247). Ini menunjukan betapa tinggi penghargaan Islam kepada nilai-nilai ilmu dan nilai-nilai kesehatan.
¨ Bahkan Allah SWT melarang manusia untuk melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan tanpa memiliki ilmunya (Q.S 17:36). Artinya , bahwa Islam sangat menghargai spesialisasi dalam berbagai bidang ilmu d

an menganjurkan umatnya untuk menjadi seorang yang profesional sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing (menjadi expert dalam bidangnya).

Kemunduran Umat Islam
Sejarah menunjukan bahwa pada masa kaum Muslimin mempelajari dan melaksanakan ajaran agamanya dengan benar, maka mereka memimpin dunia dengan pakar-pakar yang menguasai dalam disiplin ilmunya masing-masing sehingga Barat pun belajar dari mereka. Baru di masa kaum muslimin meninggalkan ajaran agamanya, tergiur dengan kenikmatan duniawi, dan berpaling ke Barat, Allah SWT merendahkan dan menghinakan mereka.

Sungguh Rasulullah SAW telah memperingatkan umatnya akan hal ini, sebagaimana dalam hadisnya :
“ Kelak akan datang suatu masa dimana kalian akan menjadi seperti makanan di atas piring yang dihadapi oleh orang-orang yang kelaparan. Maka para sahabat bertanya, “Apakah karena jumlah kita sedikit itu, ya Rasulullah? Jawab Nabi SAW, ”Bahkan jumlah kalian sangat banyak. Tetapi kalian terkena penyakit “wahn”! Tanya para sahabat, “Apa itu “wahn” ya Rasulullah? Jawab Nabi SAW, “kalian cinta dunia dan takut mati”.

Sistem Penurunan Ilmu


Adapun sistem penurunan ilmu dari Allah SWT kepada manusia secara ringkat dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :

Sumber-sumber Ilmu Pengetahuan dalam Islam
Setelah kita mengetahui betapa tinggi perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan dan betapa Allah SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk belajar dan terus belajar, maka Islam pun mengatur dan menggariskan kepada umatnya agar mereka menjadi umat yang terbaik (dalam ilmu pengetahuan dan dalam segala hal), agar mereka tidak salah dan tersesat, dengan memberikan bingkai sumber-sumber pengetahuan berdasarkan urutan kebenarannya sebagai berikut :
¨ Al Quran dan As Sunnah
Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk menjadikan Al Quran dan As Sunnah sebagai sumber pertama ilmu pengetahuan. Hal ini dikarenakan keduanya langsung dari sisi Allah SWT dan dalam pengawasan-Nya, sehingga terjaga dari kesalahan, dan terbebas dari segala vested interest apapun. Kewajiban mengambil ilmu dari keduanya disampaikan Allah SWT melalui berbagai perintah untuk memikirkan ayat-ayat-Nya (Q.S 12:1-3) dan menjadikan Nabi SAW sebagai pemimpin dalam segala hal (Q.S 33:21).
¨ Alam Semesta
Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk memikirkan alam semesta (Q.S 3:190-192), dan mengambil berbagai hukum serta manfaat darinya. Berberapa ayat-ayat yang telah dibuktikan oleh pengetahuan modern, seperti :
· Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut atau nebula (Q.S 41:11)
· Ayat tentang urutan penciptaan (Q.S 79:28-30): Kegelapan (nebula dari kumpulan H dan He yang bergerak pelan). Adanya sumber cahaya akibat medan magnetik yang menghasilkan panas radiasi termonuklir (bintang dan matahari) pembakaran atom H menjadi He lalu menjadi C lalu menjadi O baru terbentuknya benda padat dan logam seperti planet (bumi) panas turun menimbulkan kondensasi baru membentuk air baru mengakibatkan adanya kehidupan (tumbuhan).
· Ayat bahwa bintang-bintang merupakan sumber panas yang tinggi (Q.S 86:3), matahari sebagai contoh tingkat panasnya mencapai 6000 derajat Celsius.
· Ayat tentang ekspansi kosmos (Q.S 51:47)
· Ayat bahwa planet berada pada sistem tata surya terdekat (sama’ad dunya) (Q.S37:6).
· Ayat yang membedakan antara planet sebagai pemantul cahaya (nur kaukab) dengan matahari sebagai sumber cahaya (siraj) ( Q.S 71:16)
· Ayat tentang gaya tarik antar planet (Q.S 27:38).
· Ayat bahwa matahari dan bulan memiliki waktu orbit yang berbeda-beda (Q.S 55:5) dan garis edar sendiri-sendiri yang tetap (Q.S 36:40).
· Ayat bahwa bumi ini bulat (kawwara-yukawwiru) dan melakukan rotasi (Q.S 39:5).
· Ayat tentang tekanan udara rendah di angkasa (Q.S 6:125)
· Ayat tentang akan sampainya manusia (astronaut) ke ruang angkasa (in bedakan dengan lau) dengan ilmu pengetahuan (sulthan) (Q.S 55:33).
· Ayat tentang jenis-jenis awan, proses penciptaan hujan es dan salju (Q.S 24:43)
· Ayat tentang awal kehidupan dari air (Q.S 21:30).
· Ayat tentang angin sebagai mediasi dalam proses penyerbukan (pollen) tumbuhan (Q.S 15:22).
· Ayat bahwa pada tumbuhan terdapat pasangan bunga jantan (etamine) dan bunga betina (ovules) yang menhasikan perkawinan (Q.S 13:3).
· Ayat tentang proses terjadinya Air Susu Ibu (ASI) (farst), lalu diserap oleh darah (dam), lalu ke kelenjar air susu (Q.S 16:66). Perlu dicatat bahwa sistem peredaran darah baru ditemukan oleh Harvey 10 abad setelah wafatnya Muhammad SAW.
· Ayat tentang penciptaan manusia dari air mani yang merupakan campuran (Q.S 76:2). Mani merupakan campuran dari 4 tahapan testicules (membuat spermatozoid), vescules seminates (membuat cairan yang bersama mani), prostrate (pemberi warna dan bau), cooper dan mary (pemberi cairan yang melekat dan lendir).
· Ayat bahwa zyangote dikokohkan tempatnya dalam rahim (Q.S 22:5), dengan tumbuhnya villis yang seperti akar yang menempel pada rahim.
· Ayat tentang proses penciptaan manusia melalui mani (nutfah)- Zygote yang melekat (‘alaqah)- segumpal daging:embryo (mudghah)- dibungkus oleh tulang dalam misenhyme (‘idhama)- tulang tersebut dibalut otot dan daging (lahma) (Q.S 23:14).
¨ Diri Manusia
Allah SWT memerintahkan agar manusia memperhatikan tentang proses penciptaan, baik secara fisiologis:fisik (Q.S 86:5), maupun psikologis:jiwa manusia tersebut (Q.S 91:7-10)
¨ Sejarah
Allah SWT memerintahkan manusia agar melihat kebenaran wahyu-Nya melalui lembar-lembar sejarah (Q.S 12:111) jika manusia masih ragu akan kebenaran wahyu-Nya, dan masih ragu akan datangnya hari Pembalasan, maka perhatikanlah kaum Nuh, Hud, Shalih, Fir’aun, dan sebagainya, yang kesemuanya keberadaannya dibenarkan dalam sejarah hingga saat ini.

Pembagian Ilmu yang Wajib Dipelajari
Islam membagi ilmu yang wajib dipelajari ke dalam dua kelompok, yaitu :
¨ Fardhu ‘ain, yaitu ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim tanpa kecuali, diantaranya : akidah, ibadah, tazkiyyah-nafs, akhlak dan lain-lain. Jika seorang muslim tidak mengetahui dan mempelajarinya, maka ia akan merugi. Kenapa? Hal ini dikarenakan ilmu ini harus dimiliki oleh setiap orang agar kehidupan pribadinya selamat di dunia dan di akhirat, dan agar kehidupan bermasyarakat pun menjadi terjaga dan berjalan dengan baik.
¨ Fardhu Kifayah, yaitu ilmu yang hukum wajib-nya menjadi gugur jika sudah ada sebagian kelompok umat islam yang telah mempelajarinya. Dalam hal ini adalah ilmu-ilmu yang bersifat keduniawian, misal : kedokteran, ilmu tanah, teknik bangunan, dan lain sebagainya.

Bukti-bukti bahwa Islam concern dengan IPTEK
¨ Ayat tentang penciptaan jenis hewan dari air, maka sebagian hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan kakinya. (QS.24:25)
¨ Ayat tentang diturunkannya hujan dari langit menurut satu ukuran. (QS. 23:18)
¨ Ayat tentang adanya janin dalam kandungan (rahim). (QS. 31:34)
¨ Ayat tentang pada binatang-binatang ternak benar-benar terdapat pelajaran penting, yaitu air susu yang ada dalam perutnya. (QS. 23:21)
¨ Ayat tentang pohon kayu ke luar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak. (QS. 23:30)
¨ Ayat tentang penciptaan manusia dari tanah liat kering (yang beasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS. 15:28)

Posisi AIK dalam penurunan ilmu
AIK dalam penurunan ilmu berposisi sebagai sarana hidup. AIK adalah ilmu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui jalur non formal , melalui pikiran dan langsung kepada manusia. AIK berisi tentang tuntunan hidup manusia mengenai bagaimana berbuat kebahagiaan kepada sesama manusia dan beribadah kepada Allah SWT.
Pentingnya (urgensi) mempelajari mata kuliah AIK
Menurut saya Muhammadiyah itu termasuk aliran Ahlus Sunnah wal jama’ah yang bersangkut paut dengan masalah aqidah yang berarti masuk dalam golongan firqah. Dan Muhammadiyah bukan termasuk aliran keagamaan namun organisasi islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Jadi benarlah bahwa mempelajari mata kuliah AIK itu sangat penting karena materi yang ada masih tetap bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Tidak ada komentar: